BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit TBC
adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa
saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja.
Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat
ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan
kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam
masalah penyakit TBC ini.
Penyakit TBC
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang
dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert
Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri
tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada
paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).Penyakit
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman Tuberkulosis berbentuk batang,
mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena
itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan
sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang
gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama
selama beberapa tahun.
Penularan
penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa
yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada
anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang
menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga
berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh
rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh
yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan
lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apa Definisi TBC?
- Bagaimana etiologi TBC?
- Bagaimana patosiologi TBC?
- Apa gejala-gejala TBC?
- Bagaimana perwatan TBC?
- Bagaimana langkah preventif yang sudah dilakukan oleh warga masyarakat, terutama keluarga terhadap penyakit TBC?
C. TUJUAN PENULISAN
- Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
TBC.
b. Sebagai Syarat mengikuti Ujian Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
- Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat memahami tentang
penyakit TBC.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah
TBC.
D. MANFAAT
PENULISAN
- Mengetahui definisi TBC.
- Mengetahui etiologi TBC
- Mengetahui patosiologi TBC
- Mengetahui gejala-gejala TBC
- Mengetahui perawatan TBC
- Mengetahui langkah preventif yang sudah dilakukan oleh warga masyarakat, terutama keluarga terhadap penyakit TBC?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI TBC
Tuberulosis merupakan penyakit
infeksi bakteri menahun pada paru yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang
ditularkan melalui udara yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium
tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru /
berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial tinggi. Penyakit
tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir
seluruh bagian tubuh termasuk meninges, ginjal, tulang, nodus limfe. Infeksi
awal biasanya terjadi 2-10 minggu setelah pemajanan. Individu kemudian dapat
mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun.
B. ETIOLOGI
TBC paru disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis yang
merupakan batang aerobic tahan asam yang tumbuh lambat dan sensitif terhadap
panas dan sinar UV. Bakteri yang jarang sebagai penyebab, tetapi pernah terjadi
adalah M. Bovis dan M. Avium.
C. PATOFISIOLOGI
Pada tuberculosis, basil
tuberculosis menyebabkan suatu reaksi jaringan yang aneh di dalam paru-paru
meliputi: penyerbuan daerah terinfeksi oleh makrofag, pembentukan dinding di
sekitar lesi oleh jaringan fibrosa untuk membentuk apa yang disebut dengan
tuberkel. Banyaknya area fibrosis menyebabkan meningkatnya usaha otot
pernafasan untuk ventilasi paru dan oleh karena itu menurunkan kapasitas vital,
berkurangnya luas total permukaan membrane respirasi yang menyebabkan penurunan
kapasitas difusi paru secara progresif, dan rasio ventilasi-perfusi yang abnormal
di dalam paru-paru dapat mengurangi oksigenasi darah.
Mycobacterium tuberculosis (MTB) adalah patogenbakteri spesies dalam
genus Mycobacterium dan agen
penyebab kebanyakan kasus TB . Pertama
kali ditemukan pada tahun 1882 oleh Robert Koch. TB memiliki lilin, lapisan yang tidak
biasa di permukaan sel (terutama asam mycolic ), yang
membuat sel-sel tahan terhadap pewarnaan Gram sehingga asam-cepat teknik
deteksi yang digunakan sebagai gantinya. TB
sangat aerobik dan
membutuhkan tingkat tinggi oksigen. MTB menginfeksi paru-paru dan merupakan
agen penyebab TB .
diagnostik yang digunakan metode yang paling sering untuk TB adalah tes kulit
tuberkulin, asam-cepat noda, dan radiografi dada.
M. tuberculosismembutuhkan oksigen untuk tumbuh . Ia tidak
mempertahankan apapun untuk karena lemak tinggi kandungan bakteriologis noda di
dinding, dan dengan demikian tidak Gram positif maupun Gram negatif; maka Ziehl-Neelsen , atau
asam-cepat pewarnaan, digunakan. Sementara mikobakteri tampaknya tidak sesuai
dengan kategori Gram-positif dari sudut pandang empiris (yaitu, mereka tidak
mempertahankan noda violet kristal), mereka
diklasifikasikan sebagai asam-cepat -bakteri
Gram positif karena kurangnya mereka dari luar membran selM. tuberculosis membagi setiap 15-20 jam, yang sangat lambat
dibandingkan dengan bakteri lainnya, yang cenderung memiliki divisi kali dalam
hitungan menit ( Escherichia coli (E. coli) dapat membagi kira-kira setiap 20 menit). Ini adalah
kecil basil yang dapat
menahan lemah desinfektan dan dapat
bertahan dalam keadaan kering selama berminggu-minggu. dinding sel yang tidak
biasa, kaya lipid (misalnya, asam mycolic ),
kemungkinan bertanggung jawab untuk ketahanan ini dan merupakan faktor
virulensi utama.
TB diambil oleh alveolar makrofag , tetapi
mereka tidak dapat mencerna bakteri. Dinding selnya mencegah fusi dari fagosom
dengan lisosom. TB blok molekul
bridging, autoantigen endosomal awal 1 (EEA1), namun, blokade ini tidak
mencegah fusi vesikel penuh dengan nutrisi. Akibatnya, bakteri berkembang biak
dicentang dalam makrofag. Bakteri juga menghindari makrofag-membunuh dengan
menetralisir nitrogen intermediet reaktif.Download Full Makalah TBC klick Disini
No comments:
Post a Comment